CIAMIS www.fokusberitaindonesia.com (02/04/2021) – Mejelang bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang sebentar lagi akan dihadapi masyarakat luas Pemerintah Kabupaten Ciamis memastikan stock pangan berupa beras lebih dari cukup atau kata lain “Aman” sampai 5 (Lima) bulan kedepan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, SP, M.SI melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, Tauhidin, S.PKP didampingi Kepala Seksi (Kasi) Distribusi dan Harga Pangan, Herher Hernawati, S.TP saat di wawancarai jurnalis Fokusberitaindonesia. Com di ruang kerjanya, Kamis (01 April 2021).
Dijelaskan Herher Hernawati, ” Stock ketersedia pangan berupa beras tercatat di bulan Pebruari 2021 di Ciamis dipastikan “Aman” bahkan kata lain lebih dari cukup hingga 5 (Lima) bulan kedepan,” Katanya.
Masih dari Her Her Hernawati “ Sebanyak 95.012.05 (Sembilan Puluh Lima Ribu Dua Belas Koma Enol Lima) Ton stock beras di Ciamis hasil panenan musim ini. Sedang Kebutuhan beras di masyarakat Ciamis sebanyak 17.034.35 (Tujuh Belas Ribu Tiga Puluh Empat Koma Tiga Puluh Lima) Ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat se Kabupaten Ciamis sebanyak 1.418.301 ( Satu Juta Empat Ratus Delapan Belas Ribu Tiga Ratus Satu) jiwa.
Catatan tersebut itu berdasarkan hitung statistik pertanian di kami dan data ini selalu kami sampaikan kepada Pak Bupati Ciamis setiap bulannya,” Katanya.
Sementara untuk menghitung di bulan Maret belumlah keluar, mengingat kami biasa melakukan rutinitas perhitungan setiap akhir bulan,” Ungkap Her Her Hernawati.
Ditambahkan Ir. Yeni Dewiyana Kasi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Ciamis,” Dengan kelebihan stock beras yang ada sebanyak kuranglebih 77.000 (Tujuh Puluh Tujuh Ribu) ton beras hasil produksi di Ciamis yang ada, maka hal yang sangat mungkin para petani, gapoktan maupun pengusaha beras lokal bisa di libatkan/di perdayakan untuk suplay bahan sembako beras pada program BPNT karena ketersediaannya lebih dari kata cukup,” Katanya.
Dirinya pun mengutarakan, kalau sebenarnya pun Ciamis tidak perlu membutuhkan pasokan dari luar ciamis. Akan tetapi memang menurutnya, banyak aspek penyuplay bahan pangan seperti beras di program BPNT misalnya kenyataan dilapangan mereka susah untuk bisa masuk dan terberdayakan.
Mungkin mereka penyuplay beras pada program BPNT mencari harga yang lebih murah hingga ke Jawa Tengah,” Ungkapnya.
Disinggung mengenai harga beras di ciamis hasil panenan beras Yeni menuturkan, “ Harga beras di Ciamis relatif stabil baik jenis kategori beras medium maupun premium.
Bahkan jika mengacu pada Pedum BPNT yang sekarang berkenaan dengan pangan harus ada izin PSAT Pangan Segar Asal Tumbuhan dan itu dikeluarkan dari Balai Pengawasan Mutu Pangan atau OOKP Propinsi Jawa Barat.
Dan itu nanti hasilnya mampu mengklasifikasi beras dengan kategori Medium ataupun Premium, kalau acuan harga beras pada program BPNT ini dengan harga sekitaran 12.000 itu masuk kategori Premium.
Disoal pengusaha beras lokal sulit atau bahkan tidak bisa masuk menyuplai bahan sembako beras di program BPNT, menurutnya hal ini sudah banyak dan lama dikeluhkan oleh para petani, gapoktan binaan kami atau pelaku usaha lokal di bawah mereka memang sulit untuk bisa masuk atau bisa terberdayakan masyarakat sekitar.
Harapannya tentu seiring pedum untuk bisa memberdayakan masyarakat sekitar maka sekiranya para pelaku usaha beras (penggilingan gabah) disekitaran baik petani atau Gapoktan sekalipun akan sangat bagus jika hal ini bisa mengakomodir atau memberdayakan pelaku usaha daerah,” Harapnya.
(Taofik Ciamis)