www.fokusberitaindonesia.com Bandung (23/12/2020) | Terdapat sejumlah fenomena yang terjadi saat mengakhiri perjalanan dibulan Desember 2020 ini ; Seperti pergantian para menteri, pembatasan pemudik, pembatasan acara seremonial Natal dan Tahun baru, pembatasan kegiatan resepsional, monitoring penggunaan masker sampai regulasi protokol kesehatan. Semua itu dilakukan agar siatuasi dan kondisi 2021 yang akan datang terasa lebih baik dan semakin kondusif.
Haru biru pun turut mewarnai perjalanan yang memberikan kesan seakan-akan mengisyaratkan perlunya bebenah dan membenahi diri kearah yang lebih baik. Peristiwa memilukan dan menggembirakan kita lewati sebagai kenangan dan pelajaran untuk menata 2021 menjadi lebih baik. 2020 terasa panjang saat dilalui dengan lembaran yang pahit dan memilukan; baik karena persoalan himpitan ekonomi, pandemi Covid-19, pemutusan hubungan kerja, proses pembelajaran yang dilakukan secara daring, work from home, work from office bahkan penundaan pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Perjalanan dilematis itu ternyata terasa singkat dan nostalgis saat kita telisik dipenghujung tahun 2020. Ternyata putaran waktu selama 12 bulan itu memberikan kesan mahal dan impresif yang bisa kita jadikan pembelajaran maupun cerita untuk menata 2021 menjadi lebih harmonis dan progresif.
Kurang lebih 5 hari lagi warga dunia akan mengatakan good bye tahun 2020. Selamat tinggal duka, selamat tinggal nestapa, dan selamat tinggal lara. Semua itu akan tersimpan dalam sanubari. Semoga suka, tawa dan bahagia yang mewarnai hidup kita ditahun 2020 akan tetap mendampingi langkah kita dalam mengisi hari-hari ditahun 2021.
Tradisi merayakan pergantian malam tahun baru memang merupakan peristiwa yang biasa dan akan terus terjadi setiap tahunnya, banyak hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk ikut memeriahkan pergantian malam tahun baru seperti melihat pesta kembang api, meniup terompet, menonton konser musik hingga menikmati jagung bakar bersama teman maupun kerabat. Semua moment indah itu tidak akan terjadi dan tidak diizinkan perayaannya oleh pemerintah, saat masyarakat ingin euforia merayakan pergantian tahun baru di penghujung bulan Desember ini.
Pergantian tahun baru ini kita isi dengan doa buat diri dan keluarga, kerabat, handai tolan di negeri ini dan sesama muslim di antero dunia agar kita dapat kembali bergandengan tangan. Semoga bumi ini lekas pulih dari masa pandemi maupun musibah yang tengah mendera. Dunia merindukan prosesi belajar di sekolah, beribadah di tempat ibadah dengan leluasa, work from office, rekreasi dan berkumpul di tempat umum sambil menghibur diri, nonton konser musik, pergi ke pusat perbelanjaan tanpa ada rasa khawatir dan tidak harus selalu mengenakan masker kemanapun pergi dan sejumlah kerisauan lainnya. Sikap kita hari ini adalah bersabar dan saling menguatkan antar sesama agar dapat melewati masa sulit. Semoga kehawatiran ini segera pulih seperti dulu kala dengan cara mematuhi protokol kesehatan, jaga diri lindungi keluarga dan lingkungan sekitar. Kita optimis dan selalu berdoa bahwa tahun 2021 semuanya akan menjadi lebih baik. Semoga badai cepat berlalu dan keadaan buruk segera pulih kembali.
(Red/Dedi Herdiana)