BANDUNG www.fokusberitaindonesia.com (24/04/2021)- Diudag lumpat di dagoan cicing. Itulah ungkapan yang cukup mewakili untuk menggambarkan uniknya mengais rezeki. Kadang rizki didapat saat tidak dicari, kadang tidak didapat saat dikejar. Kadang ngga diduga dari belahan mana ia datang. Rizki itu dipahami sebabai sesuatu yang teramat misterius.
Alloh ilustrasikan misteri rizki dalam alquran sebagai gift yang diberikan pada orang yang Alloh kehendaki bukan prosperity seeker. Meskipun rizki itu Alloh sebar di berbagai belahan tempat, namun percaya atau tidak, memperoleh rizki itu melibatkan campur tangan Tuhan. Firman Alloh : tidakkah manusia tahu bahwa Alloh bentangkan rizki untuk orang yang Alloh kehendaki, Dia mampu memberi pada siapapun. Sesungguhnya pada semua itu merupakan tanda bagi orang-orang yang beriman. (Al quran). Harus diyakini bahwa tidak semua orang cari rizki dapat rizki jika Alloh belum menghendaki untuk mendapatkannya. Oleh sebab itu, manusia harus paham bagaimana Alloh mengajarkan cara untuk mengetuk dinding rezeki.
Pemahaman sederhana tentang rizki adalah segala sesuatu yang diberikan Alloh yang dipergunakan untuk merawat kehidupan atau pendapatan untuk memelihara kehidupan. Dari perspektif ini dapat dikatakan bahwa rizki itu berbanding lurus maknanya dengan penghidupan atau life maintenance. Sehingga makanan yang dikonsumsi, income yang diperoleh, udara yang dihirup dan pemanfaatan sumberdaya alam yang diorientasikan untuk memelihara keberlangsungan hidup kita dapat dikatakan sebagai rizki.
Alloh yang Maha Penyayang memandu kita untuk mengais rizki melalui tata cara yang benar agar kita tidak menempuh cara yang keji dan tidak pula menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya seperti menipu, merampok, kolusi dan korupsi. Setidaknya ada 4 cara yang Alloh ajarkan pada kita untuk mendapatkan rezeki.
1. Bekerja dan berusaha
2. Bedo’a
3. Bersyukur
4. Bersedekah
Ke empat cara itu sebaiknya ditempuh secara sinergi dan simultan untuk memaksimalkan capaian. Bekerjalah dengan tulus ikhlas, dorong usaha kita dengan doa, syukuri pekerjaan dan hasil capaian pekerjaan kita melalui sedekah dan kesediaan untuk berbagi dengan sesama. Semoga rizki yang Alloh anugrahkan pada kita menjadi berkah untuk melestarikan kebahagiaan hidup dan dapat menopang tegaknya ibadah. Amin.
(Dedi Herdiana MM.)