• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech

Kapen Kogabwilhan III: Korban Kontak Tembak di Sugapa adalah KSB

07/03/2021

How to Choose the Best Available Writer for Your Paper

31/01/2023

Different Kinds of Academic Essays

31/01/2023

College Paper Writing Service – Do You Need a College Paper Writing Service?

31/01/2023

Research Paper Writing Service – How to Choose the Perfect One

31/01/2023

Where to Locate Good Suggestions on How to Write My Essay For Me

31/01/2023

How Much overlap is Located Between Term Papers as Well as the Research Papers?

31/01/2023

Online Casinos in the Philippines

31/01/2023

How to Play Free Slot Machines

31/01/2023

How To Pick The Best Internet Casino Real Money Slots For You

31/01/2023

31/01/2023

Popular Research Paper Topics

30/01/2023

How do you win real Money Online at no cost Casinos

30/01/2023
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Sabtu, Februari 4, 2023
  • Login
  • Register
Fokus Berita Indonesia
  • Home
  • REDAKSI
  • Ragam Berita
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Olahraga
    • Hukum & Kriminal
  • Warta Daerah
    • Warta Sumatera
    • Warta Jawa
    • Warta Kalimantan
    • Warta Papua
    • Warta Sulawesi
    • Warta NusaTenggara
    • Warta Maluku
    • Seputar Jabar
  • Manca Negara
No Result
View All Result
Fokus Berita Indonesia
No Result
View All Result
Home Hukum & Kriminal

Kapen Kogabwilhan III: Korban Kontak Tembak di Sugapa adalah KSB

by Tabloid FBI
07/03/2021
in Hukum & Kriminal, Nasional, Warta Daerah, Warta Papua
0
491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SUGAPA www.fokusberitaindonesia.com (07/03/2021) | Kapen Kogabwilhan III Kol Czi IGN Suriastawa mengklarifikasi bahwa korban kontak tembak (6/3/2021) di Kp Pesiga distrik Sugapa Kab Intan Jaya adalah KSB. Dari aksinya dalam kontak tembak dan barang bukti yang didapat, dipastikan bahwa korban adalah KSB. “Wajah, ciri dan atribut korban (gelang dan cincin) sama dengan foto-foto yang ada di telepon genggamnya dan itu menjadi bukti kuat bahwa yang bersangkutan adalah KSB,” imbuh Suriastawa.

Terkait klaim pihak tertentu di medsos yang menyebutkan korban adalah warga sipil, Suriastawa mengatakan itu memang cara mereka untuk membentuk opini dan menyudutkan aparat TNI/Polri dan pemerintah Indonesia terkait Papua.

Masih menurutnya, walaupun di internal mereka terdapat banyak faksi dan saling berebut kepentingan, namun secara garis besar kelompok yang menamakan dirinya OPM ini terdiri dari 3 sayap gerakan, yaitu sayap politik, klandestin dan bersenjata. 3 sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi, merencanakan aksi dan menyebarkan berita bohong untuk membentuk opini buruk tentang pemerintah Indonesia (termasuk TNI/Polri) terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos. “Jadi yang dihadapi bukan hanya Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang ada di gunung-gunung saja, tetapi juga politik (dalam dan luar negeri) dan kelompok klandestin yang bisa berprofesi apapun,” tambahnya.

“Grup mereka di medsos sering memberitakan bahwa mereka berhasil menembak mati puluhan TNI/Polri dengan menyebut waktu dan tempat tertentu agar seolah-olah benar terjadi, padahal berita tersebut bohong,” tambah Kapen Kogabwilhan III ini.

Padahal untuk mengetahui kebenaran jatuhnya korban dari TNI/Polri sangatlah mudah, karena TNI/Polri adalah alat negara resmi yang tertib adminstrasinya. “1 saja personel gugur, pasti akan diikuti dengan proses administrasi yang jelas, dari mulai evakuasi korban, pemakaman sampai dengan pemenuhan hak-hak korban dan ahli warisnya,” ujarnya.

Menurutnya, penyebaran berita bohong dari KSB bertujuan untuk memprovokasi, mengintimidasi sekaligus membentuk opini bahwa gerakan sayap bersenjata mereka selalu unggul. Dan sebaliknya, setiap korban yang jatuh akibat kontak tembak dan aksi penindakan dari TNI/Polri, semaksimal mungkin diklaim sebagai warga sipil. Tujuannya untuk membentuk opini dunia dengan menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah Indonesia.

Untuk sayap gerakan bersenjata (KSB), mereka bergerilya dalam kelompok-kelompok kecil dan tidak semuanya membawa senjata saat melancarkan aksinya. “Jangan dibayangkan seperti foto mereka di medsos yang bergerombol puluhan/ratusan orang dan semuanya bersenjata. Dalam aksi gerilyanya, dari 5-7 orang hanya 1 atau 2 yang bersenjata dan bila terjadi kontak, orang yang selamat bertugas membawa kabur senjata. Kemudian diposting di medsos mereka bahwa korban adalah warga sipil karena tidak bersenjata,” pungkas Suriastawa.
(Soleman)

Share196Tweet123Share49
Tabloid FBI

Tabloid FBI

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Pengurusan AJB Melalui Notaris, Kades Besuk Berselisih Paham Dengan Warga

22/08/2022

Ketum DPP GERPIN H.M Soleh : PERSIKASI Juara, Bonus 20 juta menanti

23/11/2021

MELESTARIKAN KESENIAN TRADISIONAL, DENGAN MENGUNDANG KUDA RENGGONG DI ACARA KHITANAN FEBRI.

24/03/2021

The full story of Thailand’s extraordinary cave rescue

0

Elit eget tincidunt condimentum

0

Bus TransJ Tak Kunjung Datang, Penumpang Gedor-gedor Pintu Halte Harmoni

0

How to Choose the Best Available Writer for Your Paper

31/01/2023

Different Kinds of Academic Essays

31/01/2023

College Paper Writing Service – Do You Need a College Paper Writing Service?

31/01/2023
Fokus Berita Indonesia

Copyright © 2023 FBI News

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • REDAKSI
  • Ragam Berita
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Olahraga
    • Hukum & Kriminal
  • Warta Daerah
    • Warta Sumatera
    • Warta Jawa
    • Warta Kalimantan
    • Warta Papua
    • Warta Sulawesi
    • Warta NusaTenggara
    • Warta Maluku
    • Seputar Jabar
  • Manca Negara

Copyright © 2023 FBI News

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In