Kabupaten Ciamis, www.Fokusberitaindonesia.com- Saat ini, situasi insfratruktur pembangunan lagi ada gangguan yaitu bencana Covid-19, untuk itu di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis diutamakan membangun Insfratruktur Mental.
Seperti apa yang diterangkan Muhlis, Kepala Desa Ciharalang pada hari Sabtu, (5/6/2021).
Muhlis menyampaikan bahwa Insfratruktur mental diantaranya adalah pembinaan masalah keagamaan, pendidikan dan mental anak-anak supaya memberikan kepercayaan dirinya di dalam masalah pendidikan.
“Kesehatan di ciharalang juga selalu diutamakan khususnya masalah stunting, jangan sampai ada anak kekurangan gizi dalam pertumbuhannya,” ujar Muhlis.
Lebih lanjut dia mengatakan, Insfratruktur Mental itu mencakup beberapa elemen, yaitu agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan budaya.
“Apabila insfratruktur mental sudah kuat dan kebersamaannya sudah kuat, maka untuk membangun insfratruktur pembangunan dan lain-lain akan lebih mudah. Apalagi ke depan desa ciharalang akan dijadikan kawasan industri,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Dia, disaat kedatangan pabrik-pabrik dan karyawan dari luar, jika mentalnya sudah kuat maka tidak akan terpengaruhi oleh orang-orang pendatang dan pabrik-pabrik yang masuk ke desa ciharalang.
“Sementara sekarang adalah komplek industri, dan saat ini sudah ada pabrik besar seperti pabrik alba, pabrik makaroni, pabrik asbes, pabrik bulu mata yang sudah bangkrut dan banyak pabrik-pabrik roti. Ada sekitar 7 pabrik besar di desa ciharalang,” jelasnya.
Dia melanjutkan, kapan desa ciharalang akan jadi kawasan industri? Itu tergantung investor dari luar. Kalaulah tahun ini banyak yang datang dari luar, desa ciharalang sudah welcome dan juga akan dipermudah, tidak akan dipersulit, karena sudah banyak quota untuk dijadikan kawasan industri.
“Kenapa? Satu, ciharalang banyak tanah yang kosong, yang kedua jalan lingkar selatan itu sudah menjadi layak pakai untuk kendaraan besar, yang ketiga disini masih mudahnya akses lalu lintas,” paparnya.
Selanjutnya, pemerintah desa ciharalang sering sosialisasi diantaranya mengumpulkan RT/RW, tokoh ulama, tokoh masyarakat, kepala dusun, karang taruna dan lain-lain.
“Mereka diberikan modal untuk menerangkan kepada masyarakat bahwa daerah kita ini akan dijadikan kawasan industri. Makanya harus dipersiapkan mental dan SDMnya, jangan sampai di daerah kita ada perusahaan besar, SDMnya belum siap,” katanya.
Untuk menanggulangi limbah-limbah pabrik, lanjut Muhlis, ada ketentuan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah desa pun mengontrol kepada perusahaan tersebut, jadi harus memakai tatanan ruang di dalam memproduksi limbah.
Apabila limbah tersebut mengandung kimia dan merugikan masyarakat, itu pasti dipertimbangkan untuk mengeluarkan izin, tapi apabila ramah lingkungan, dan aman di masyarakat, itu pasti diizinkan dan tidak akan dipersulit.
“Saya berharap, kalau desa ciharalang dijadikan kawasan industri, maka harus jadi desa mandiri, kemudian jadi desa sejahtera dan tidak ada pengangguran. Dan di bidang pendidikan pun kita melonjak, jadi jangan ada bahasa di desa ciharalang tidak mampu menyekolahkan dan tidak mampu memasukan anak ke jenjang pendidikan,” tandasnya.
(Taofik Ciamis)