BEKASI www.fokusberitaindonesia.com (29/01/2021) | Setelah Presiden RI Ir.H.Jokowi memberikan contoh kepada masyarakat bahwa di vaksin sinovak itu aman, untuk meyakinkan masyarakat, hal tersebut juga di ikuti oleh setiap pemimpin di daerah masing – masing, termasuk di Kab Bekasi.
Tiba 1.200 vaksin di Kabupaten Bekasi pada hari kamis tanggal 27 Januari 2021 di UPTD Kesehatan Tambun Utara, esok nya Bupati Kab Bekasi H Eka Supria Atmaja. SH langsung bergerak dengan mencanangkan vaksinisasi, yang di lanjutkan dengan melakukan vaksinisasi kepada seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( forkopinda) di Kab Bekasi,dan nampak hadir dari Forkopinda adalah Forkopimda Kabupaten Bekasi adalah Bupati Bekasi H. Eka Supria Atmaja, Dandim 0509 Letkol Kav Tofan Tri Anggoro, Kajari Kabupaten Bekasi Mahayu Suryandari S.H.
Dr.Sri Eny kepala Dinas Kesehatan Kab.Bekasi kepada media mengatakan bahwa Bupati sendiri yang langsung mencanangkan kegiatan tersebut, dan seluruh Forkopinda sebagai garda terdepan, pejabat publik yang pertama menerima vaksin, dan di lanjutkan kepada semua petugas kesehatan yang tersebar di seluruh Puskesmas dan Rumah sakit di Kab.Bekasi.
Terkait belum di vaksin nya Bupati Kab.Bekasi, Dr.Eny membenarkan kabar tersebut, dan memberikan penjelasan bahwa Bupati termasuk kategori yang tidak dapat menerima vaksin.
Bahwa Bupati tunda terima vaksin dan dalam pelaksanaan, pencegahan penularan covid-19 dengan melakukan prokes 5M dan juga pencegahan sakit covid-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat ditambah vaksinasi.
Lanjut, Dr.Eni menegaskna bahwa vaksinasi saja tidak cukup, tetap lakukan prokes 5 M dan tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.
” Terkait Bupati di tunda, dan walaupun sudah vaksinasi tetap jalankan prokes 5M dan tetap berperilaku hidup bersih dan sehat, ” Ujar Dr Sri.
Dengan sudah di canangkannya pemberian vaksin kepada forkopinda, maka ini menjadi suatu acuan, bahwa vaksin itu aman, dan masyarakat tidak perlu takut untuk menerima vaksin, karena dengan vaksinasi akan memberikan kekebalan kepada Tubuh, sehingga tidak mudah untuk di serang virus Corona atau covid-19.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Dr Sri tetap menjalankan protokoler kesehatan dengan mewajibkan penggunaan masker, jaga jarak, jauhi kerumunan dan menggunakan handnitizer, dan para petugas di lengkapi alat pengukur suhu dan baju APD.
(eyp)