www.fokusberitaindonesia.com Bandung (22/12/2020) | Kampus merdeka dan merdeka kuliah adalah gebrakan menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim untuk meningkatkan pengelolaan pembelajaran, melaksanakan tridarma perguruan tinggi dan menjadikan para pengelola lebih tanggap dan profesional. Strategi “Merdeka Belajar” menuntut respon yang cepat untuk mengubah mindset seluruh civitas akademika, stakeholder dan perubahan kultur kampus dalam melakukan ekperimen secara mendasar (out of the box). Landasan kampus merdeka tertuang dalam Permendikbud No.3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta Hak Belajar Tiga Semester bagi para mahasiswa di Luar Program Studi.
Untuk mewujudkan harapan tersebut Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunug Djati Bandung Dr. KH. Ahmad Sarbini, M.,Ag., memaparkan perlunya kesiapan yang matang baik pada aspek kurikulum, kualitas out come, dosen ahli, laboratorium yang representatif, dan skill yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Fakultas Dakwah dan Komunikasi harus mampu menyiapkan kurikulum yang dapat menciptakan talenta bagi para mahasiswa sesuai wilayah kajian jurusan yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, seperti kemampuan pendampingan terhadap masyarakat (empowerment), kemampuan berorasi untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan (aktivitas dakwah bagi jurusan komunikasi penyiaran), kemampuan menulis (jurnalistik), kompetensi kehumasan maupun kemampuan pendampingan atas keluhan dan problematika yang dimiliki oleh client bagi jurusan BKI. Mewujudkan talenta mahasiswa berbasis kebutuhan pasar tentunya bukan pekerjaan yang mudah meskipun bisa diupayakan menurut penuturan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Dalam rapat diperluas yang diselenggarakan pada 14 Desember 2020 bertempat di Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dihadiri oleh segenap pengelola Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Wakil Dekan I bidang akademik Dr. KH. Enjang AS., M.Ag., M.Si., mengatakan konsekuensi logis dari perubahan ini sangat memungkinkan adanya pengurangan atau penyesuaian mata kuliah dan perubahan model pembelajaran menjadi kegiatan luar kampus atau recognize activity. Kampus harus mampu memetakan suguhan mata kuliah yang dapat dilaksanakan sesuai wilayah kajian, pihak kampus harus mampu membangun kerjasama dengan berbagai instansi baik pemerintah, perusahaan dalam dan luar negeri. Jumlah SKS yang disuguhkan harus betul-betul disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan harus berorentasi pada capaian kompetensi akademik (kemampuan berpikir) dan memiliki keterampilan (high order thinking skill).
Dalam kesempatan yang sama, guru besar ilmu Dakwah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prof. Dr. KH. Dindin Solahudin, MA., mengatakan bahwa kurikulum Perguruan Tinggi era transformasi digital ini adalah ramuan yang di design untuk mengakomodasi berbagai kegiatan mahasiswa luar kampus sebagai kegiatan pembelajaran kulikuler. Harmonisasi kebutuhan stakeholder yang cukup beragam itu harus terfasilitasi oleh suguhan mata kuliah yang disajikan oleh setiap jurusan yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Tantangan ini sesungguhnya bisa kita jawab karena kita memiliki sumber daya manusia yang memadai dan akreditasi kelembagaan yang semuanya sudah terakreditasi A. Ini menjadi tugas kita bersama selaku pengelola fakultas dan jurusan untuk merespon adanya kampus merdeka dan merdeka kuliah.
Wakil Dekan III Dr. KH. Dadan Suherdiana, M.,Ag., menegaskan komitmen dirinya selaku penanggungjawab bidang kemahasiswaan dan kerjasama untuk membangun jejaring atau network dengan berbagai instansi pemerintah, perusahaan, kementerian, dan dinas-dinas yang terkait dengan kompetensi jurusan yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Selain dari itu Wakil Dekan III menegaskan akan membekali para lulusan dengan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) sebagai bukti bahwa para lulusan betul-betul memiliki keahlian yang tersertifikasi. Dengan demikian, kemerdekaan mahasiswa untuk kuliah betul-betul mengambil pilihan sesuai selera atau minat yang dapat menopang kehidupannya dimasa yang akan datang. Rapat diperluas yang dipimpin oleh dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. KH. Ahmad Sarbini, M.,Ag., mendapatkan apresiasi dan respon yang luar biasa karena menjadi inspirasi bagi para dosen dilingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk lebih meningkatkan kualitas keilmuan dan profesionalitas dosen. Rapat ini membuka peluang dan tantangan bagi para dosen untuk berpikir maju dalam merespon kampus merdeka dan merdeka kuliah. Semoga bisa terlaksana dengan baik sukses dan sehat selalu buat Pak Dekan.
(Dedi Herdiana)