Kabupaten Ciamis, Www.Fokusberitaindonesia.com,- MS (74) salah seorang warga Dusun Cikawung Desa Cintaratu Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis mengalami trouma cukup berat akibat diduga mengalami tindakan persekusi dari sekelompok orang. Jum’at 26/11/2021
Kamis 25/11/2022 awak media Fokusberitaindonesia.com berhasil menemui korban diduga mendapatkan tindakan intimidasi dan persekusi dari sekelompok orang yang ada di desa Cintaratu di kediamannya, Dengan wajah ketakutan dan nada suara terbata bata ia mengatakan benar merasa trauma akibat tindakan intimadasi dan persekusi yang telah dialaminya.
“Beberapa hari kebelakang saya dijemput oleh seseorang berinisial “A” dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan dibawa ke rumah salah seorang tokoh masyarkat berinisial “HS” dan disana sudah nampak berkumpul beberapa orang sekitar 10 orang lebih, Bahkan saudara A mengatakan jika saya tidak ikut dan datang ke rumah tokoh masyarkat tersebut rumah kamu habis,” ungkapnya.
Menurut informasi yang berkembang di masyarakat kejadian itu bermula dari terekamnya saudara MS beserta Satu orang lagi rekan nya T pada kamera CCTV yang ada di depan rumah tokoh masyarakat tersebut.
“Saya dan rekan saya menaburkan garam itu hasil dari petunjuk yang saya terima dari sesepuh dengan maksud untuk menjaga kondusifitas masyarakat Desa Cintaratu, Tidak hanya didepan rumah HS saja yang saya taburkan tetapi sepanjang ruas jalan Desa Cintaratu dan Komplek Pasar,” jelasnya.
“Pada saat di rumah HS saya ditanyai oleh seseorang yang mengaku dari penyidik, Tetapi ngga tau penyidik dari mana, Bahkan ada seseorang dengan nada tinggi membentak bentak saya sambil mengepalkan kedua tangannya yang solah olah hendak memukul saya,” tambahnya.
“Setelah pulang dari rumah HS saya diajak ke rumah sesepuh di Dusun Ciopat sebagai seorang yang memberi saran ke saya untuk menaburkan garam disepanjang ruas jalan Cintaratu, sepulang dari sana saya merasa sakit perut dan saya dirawat di puskesmas beberapa hari, ketika saya dirawat di puskesmas saya mendengar kabar bahwa rekan saya yang ikut menaburkan garam itu meninggal dengan cara bunuh diri, seketika itu saya merasa keamanan dan kenyamanan saya tinggal dirumah saya sendiri merasa terancam sehingga saya beberapa hari tinggal di rumah orang lain (saudara),” pungkasnya.
Awak media Fokusberitaindonesia.com mencoba menghubungi saudara HS untuk dipintai klarifikasi melalui sambungan telpon Watsap namun ia mengatakan dalam perjalanan ke luar kota (Bandung) untuk menengok istrinya, ketika dikonfirmasi melalui chat Watsap ia belum memberikan klarifikasi apa apa dan belum terjawab sampai berita terbit.
(Taofik Fbi)